Sabtu, 04 Februari 2017

Untuk yang menikah hari ini, Rahma sahabatku



Sebelumnya aku minta maaf karena tak bisa datang di hari spesialmu, bahkan sekedar mengucapkan selamat atas pernikahanmu secara langsung. Ingin rasanya aku ada di sisimu saat ini, melihat senyum manis dari wajah teduhmu yang tentunya lebih manis dari biasanya. Ahh, sampai-sampai aku tak bisa membayangkannya ma.
Jujur aku sempat terkejut ketika beberapa hari lalu, tiba-tiba kau kirim sebuah video undangan pernikahanmu. Memang, sebelum perayaan wisuda kita waktu itu, kau sempat bilang bahwa mungkin beberapa bulan ke depan kau akan menikah, tapi aku tak membayangkan secepat ini, atau ini hanya perasaanku saja, bahwa jarak antara kita diwisuda dan hari ini belum begitu lama?.
Oh ya, aku masih ingat sekali cerita tentang laki-laki yang kau anggap pemberani dan pantang menyerah untuk mendapatkan cintamu. Bahkan sebelumnya, kaupun sempat tak memperdulikan usahanya itu, sampai akhirnya kau benar-benar yakin bahwa mungkin dialah laki-laki baik yang Tuhan kirimkan untukmu, sekaligus jawaban atas doa Ibumu selama ini.
Jujur ma, aku iri dengan dia. Bukan karena aku memendam perasaan lain terhadapmu, atau bahkan hasrat ingin memilikimu, tapi lebih karena persepsimu terhadapnya. Dengan perjuangannya, Tuhan tumbuhkan rasa cinta hingga keyakinan di hatimu bahwa dialah yang tertulis di Lauh al-Mahfudz dan perantara bagi Surgamu.
Tidak banyak yang bisa aku berikan padamu, hanya sebatas ungkapan dan sesuatu yang aku harapkan menjadi bagian kecil saat kau memulai hidup barumu. Semoga bermanfaat.
Sampaikan salamku untuk suamimu, aku rasa dia beruntung mendapatkanmu, pun kau beruntung mendapatkannya. Aku sangat berharap suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi.
Selamat atas pernikahanmu, doa baikku semoga dengan mawaddah yang Allah berikan menjadikan keluarga kalian sakinah warohmah, aamiin.

Sahabatmu, Amin al Adib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar